Kamis, 07 Desember 2017

Risiko Penularan Herpes dari Ibu Hamil kepada Bayi

Risiko Penularan Herpes dari Ibu Hamil kepada Bayi

Anda pasti sudah sering mendengar nama penyakit herpes bukan? Penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang sangat menular. Bahkan penularannya pun bisa terjadi dari ibu kepada anak, yakni pada ibu hamil yang ditularkan kepada bayinya. Lalu seberapa besar sih risiko seorang bayi tertular infeksi virus herpes oleh ibunya? Mari kita simak dalam pembahasan berikut ini!

Risiko Penularan Herpes dari Ibu Hamil kepada Bayi

Herpes adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus. Berdasarkan virus penyebabnya, herpes dibagi menjadi dua jenis, yaitu herpes zoster dan herpes simpleks. Baik herpes zoster maupun herpes simpleks, keduanya bisa menular kepada siapa saja. Hanya saja, cara penularan kedua jenis penyakit herpes tersebut tidak sama, yakni yang satu menular melalui kontak biasa, sedangkan yang satunya lagi menular melalui kontak seksual.

Penyakit herpes bisa terjadi dan dialami oleh siapa. Bahkan ibu hamil atau wanita hamil sekalipun bisa terkena penyakit herpes ini. Dan seperti yang telah dikatakan sebelumnya, penyakit herpes bisa ditularkan oleh ibu hamil pada bayinya kelak saat lahir. Tapi, apakah ibu hamil yang terkena herpes pasti akan menularkan penyakitnya pada bayinya?

Jika Anda adalah ibu hamil yang memiliki virus herpes, Anda memang harus lebih waspada. Namun, bukan berarti herpes menjadi alasan bagi Anda untuk merasa khawatir berlebihan. Memang ada kemungkinan bagi ibu hamil untuk menularkan virus herpes pada bayi, tetapi risiko penularan juga dipengaruhi oleh faktor lain.

Lakukan pengobatan penyakit herpes dengan menggunakan OBAT PENYAKIT HERPES herbal yang efektif dan aman tanpa efek samping yang membahayakan.

Sebelum masa kehamilan

Jika Anda terinfeksi virus herpes sebelum masa kehamilan, risiko untuk menularkan herpes pada bayi sangat rendah. Hal itu karena antibodi yang Anda miliki telah melawan virus penyebab herpes. Alhasil bayi akan lebih terlindungi dan terhindar dari risiko penularan virus.

Risiko penularan virus herpes hanya 1 persen jika Anda terinfeksi sebelum masa kehamilan.

Herpes sebelum masa kehamilan juga dapat membentuk antibodi yang dapat melawan virus tersebut. Hasilnya, Anda juga akan menurunkan antibodi tersebut pada bayi yang sedang dikandung. Sehingga bayi menjadi lebih kuat dan mampu melawan serangan virus.

Trimester pertama dan kedua

Pada trimester pertama dan kedua kehamilan (awal hingga sekitar 27 minggu usia kehamilan), risiko penularan herpes dari ibu hamil sedikit meningkat.

Namun, terinfeksi herpes pada usia kehamilan ini tidak berarti bahwa bayi pasti akan ikut herpes. Herpes pada trimester pertama dan kedua pun tidak akan meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil.

Jika Anda terinfeksi virus herpes di trimester kedua kehamilan, Anda mungkin perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengurangi risiko penyakit dan mengurangi gejala herpes. Pada kondisi lebih lanjut, Anda mungkin harus menjalani proses persalinan secara caesar, untuk menghindari bayi bersentuhan langsung dengan luka herpes.

Trimester akhir

Usia kehamilan pada trimester ini meningkatkan risiko penularan virus herpes pada bayi sekitar 30 hingga 50 persen. Apalagi jika Anda baru terserang virus dalam 5 minggu terakhir masa kehamilan. Hal ini dikarenakan Anda tidak memilki banyak waktu untuk membangun antibodi yang berguna sebagai pelindung dari virus.

Dalam kondisi ini, Anda harus benar-benar memperhatikan dan menjauhi hal-hal yang dapat membahayakan bayi, seperti stres berlebihan dan kelelahan. Beritahu dokter Anda mengenai setiap keluhan yang terjadi selama masa kehamilan.

Pada ibu hamil yang memiliki herpes, metode persalinan yang sering diterapkan memang operasi caesar. Hal itu untuk mencegah penularan herpes jika bayi mengalami kontak langsung dengan luka terbuka di sekitar vagina ibu.

Rasa cemas berlebihan saat kehamilan malah dapat memperburuk keadaan dan semakin membahayakan janin. Periksakan kehamilan Anda secara rutin untuk mengetahui kondisi bayi dan menghindari hal-hal yang tak diinginkan, termasuk herpes. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan kulit Anda.

Carilah cara menyembuhkan penyakit herpes yang efektif dan aman tanpa efek samping yang bisa membahayakan. Salah satunya yaitu dengan menggunakan obat herpes dari ramuan herbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar